Sabtu, 23 November 2019

ANTIKONVULSAN


Kejang- kejang atau  konvulsi adalah gangguan rangsangan elektrik di dalam otak. Gangguan seperti ini mengakibatkan berbagai respon tubuh. Mulai dari yang sangat ringan, misalnya membelalak beberapa saat, sampai ke kolapsyang lebih serius hilangnya kesadaran dan gemetar otot-otot motorik. penyebab kejang selain kelainan kejang, antara lain : demam tinggi, cedera kepala dan penyakit serius (Purwoko, 2006) dimana epilepsi adalah  kecendrungan terjadinya muatan listrik yang spontan dan tidak teratur secara rekuren diotak dengan manifestasi perubahan fungsi motorik,sensoris atau psikologis.serangan umum timbul pada otak dari seeorang terpapar terhadap stimulus yang tepa (Davey, 2005).



Antikonvulsan adalah obat yang digunakan untuk menegmbalikan kestabilan rangsangan sel saraf sehingga dapat mncegah atau mengatasi terjadinya kejang. Selain itu, juga digunakan untukmeredahkan nyeri akibat gangguan pada saraf (neuropatik) atau mengobati gangguan bipolar. Dimana saraf-saraf dalam sel otak berkomunikasi melalui sinyal listrik, sehingga dapat memerintahkan tubuh untuk bertindak. Pada kondisi kejang, jumlah rangsangan sinyal listrik saraf melebihi batas normal. Perubahan rangsangan sinyal saraf ini dapat disebabkan oleh cedera pada otak, tumor otak hingga gangguan di luar otak. Obat antikonvulsan menormalkan kembali rangsangan di sepanjang sel saraf, sehingga kejang dapat di atasi (Rehatta et al, 2019).
Menurut Rahardjo (2008) mekanisme kerja antiepilepsi terbagi menjadi dua yaitu :
1.    Mencegah timbulnya letupan depolarisasi eksesif pada neuron epilepton di dalam fokus epilepsi
2.    Mencegah terjadinya letupan depolarisasi pada neuron yang normal akibat pengaruh fokus epilepsi
Menurut Katzung (1997)obat-obat antikonvulsan  sebagai berikut :
1.    Phenytoin



Antiseizure non sedassi tua dikenal sabagai diphenylhidantoin. M ekanisme kerja pada beberapa sistem fisiologis, mengubah konduktans Na+, K+ dan Ca+, potensial membran , konsentrasi asam amino dan neurotrasmitter norepinepherine acetylcholine. Klinis seizure parsial, seizure tonik-klonik umum.
2.    Carbamazepine
Merupakan senyawa trisiklik, mirip imipramine dan anti depresan. Efektif pada depresi bipolar seizure parsial dan seizure tonik-klonik.
3.    Oxcarbazepine 
Waktu paruh 1-2 jam. Toksisitas dan induksi enzim hepar lebih kecil dari pada carbamazepine interaksi obatnya kecil. Efek samping hiponatremia. Diekskresi sebagai glukuronida
4.    Phenobarbital
Mekanisme kerja belum jelas  dimana meningkatkan inhibisi dan menurunkan tranmisi eksitatorik,selektif menurunkan neuron abnormal. Klinis seizure parsial. Kadar teraupetik 10-40 micro gr/ml


5.    Primidone
Mekanisme kerja mirip phenytoin. Efektif dalam plasma  8-12 micre gr/ml, kadar metabolitnya 15-30 microgr/ml, dosis 10-20 mg/kg/hari.
6.    Vigabatrin
7.    Lamotrigine 



Permasalahan :
1.    Apa penyebab terjadinya epilepsi ?
2. Kapan kanal cl menimbulkan efek kejang dan tidur, bagaimana kerja obat-obat epilepsi pada neurontrasmitter?
3.    Cara pencegahan terjadinya epilepsi?









DAFTAR PUSTAKAN

Davey,P. 2005. At aGlance Medicine. Erlangga. Jakarta.
Katzung, B.G.1997. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi  VI. EGC. Jakarta.
Purwoko,S.2006. Pertolongan Pertama dan RJP Pada Anak Edisi IV. Arcan. Jakarta.
Rahardjo, R. 2008. Kumpulan Kuliah Farmakologi. EGC. Jakarta.
Rehatta,M.N., E. Hanindito., A.R. Tantri., I.S.Redjeki., R.F Soenarto., D.Y. Bisri., A.M.T.Musba dan M.I. Lestari. 2019. Anestesiologi dan terapi intensif buku teks KATI-PERDATIN. PT. Gramedia Pustaka Umum. Jakarta. 

5 komentar:

  1. Saya akan manjawab permasalahan 1 penyebab terjadinya epilepsi merupakan fenomena klinis yang berkaitan dengan letupan listrik atau depolarisasi abnormal yang eksesif, terjadi di suatu focus dalam otak yang menyebabkan bangkitan paroksismal. Fokus ini merupakan neuron epileptic yang sensitif terhadap rangsang disebut neuron epileptic. Neuron inilah yang menjadi sumber bangkitan epilepsi.

    BalasHapus
  2. Saya akan mencoba menjawab permasalah no 3. Untuk pencegahan epilepsi yaitu dengan mengonsumsi obat-obatan, dimana penanganan epilepsi juga perlu ditunjang dengan pola hidup yang sehat, seperti olahraga secara teratur, tidak mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, serta diet khusus

    BalasHapus
  3. Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 2. Saat kanal Cl terbuka lalu masuk ke dalam sel(hiperpolarisasi) menimbulkan efek tidur atau tenang sedangkan kanal Cl tertutup tidak bisa masuk ke dalam sel , sel mengalami hipereksitasi sehingga menimbulkan efek kejang. Obat-obat epilepsi yaitu tiagabin mengganggu kerja transporter GABA sehingga reuptake GABA terhambat,pentobarbital berikatan dengan reseptor GABA sehingga dapat membuka kanal ion Cl lebih lama sehingga banyak Cl yang masuk dan menimbulkan efek tenang, gabapentin meningkatkan pelepasan GABA, vigabatrin menghambat kerja GABA transaminase sehingga GABA tidak di hancurkan. Obat-obat ini menjaga agar kadar GABA dalam tubuh tetap tinggi,karena penderita epilepsi kelebihan neurontrasmitter pemicu(norepinefrin) dan kekurangan neurontrasmitter penghambat (GABA).

    BalasHapus
  4. Hai Rofifa saya akan menjawab permasalahn no 1. Penyebab terjadinya epilepsi yaitu disebabkan oleh aktivitas abnormal diotak atau terjadi karena adanya gangguan sistem saraf pusat (neurologis) sehingga menyebabkan kejang epilepsi

    BalasHapus
  5. Hai rofifah , penyebab terjadinya epilepsi karena adanya aktivitas otak yg abnormal dapat juga terjadi karena adanya gangguan ssp .

    BalasHapus