Sabtu, 30 November 2019

HEMATOLOGI


Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah dan gangguan darah yang terjadi. Pembekuan darah adalah esensial, bagian perlindungan hemostasis yang mencegah kehilangan darah bila pembuluh darah rusak. Pembekuan adalah kemampuan darah untukberubah dari cair menjadi masa semi padat, dimana melibatkan fibrinnogen, makrofag yang dapat larut yang terdiri dari rantai-rantai poipeptida,menjadi monomer fibrin dengan kerja trombin enzim proteolitik. Hemeostasis, berentinya perdarahan atau berlangsungnya sirkulasi darah. Sering dibagi empatt kejadian yaiu : vasokonstriksi, pembentukan plak trombosit hemostatik, koagulasi darah dan pembentukan bekuan (Tambayong, 2000).
            Menurut tambayong (2000) ada tiga reaksi dasar merupakan cara berurutan untuk pembekuan darah :
a.     Aktivator protombin dibentuk oleh cara intrinsik atau ekstrinsik dalam berespons pada kerusakan jaringan atau endotel
b.      Aktivator protombin mengkatalis perubahan protombin menjadi trombin
c.  Trombin mengkatalis perubahan fibrinogen yang dapat larut menjadi beneng-benang polimer fibrin padat




Antikoagulan dipakai untuk menghambat pembentukan darah. Obat ini tidak melarutkan bekuan yang sudah ada tetapi bekerja sebagai pencegahan pembentukan bekuan baru. Antikoagulan dipakai pada klien yang memiliki gangguan pembulu arteri dan vena yang membuat brisiko tinggi untuk pembentukan bekuan darah. Salah satunya adalah heparin antikoagulan yang diberikan per oral untuk suntikan. Merupakan substansi alami yang berasal dari hati yang berfungsi untuk mencegah pembentukan bekuan. Sedangkan kelompok kumarin dari obat antikoagulan oral terdiri dari warfarin dan dikumoral. Warfarin merupakan kumarin yang paling banyakdipakai.antikoagulan menghambat sintesis vitamin k pada hati sehingga mempengaruhi faktor-faktor pembekuan II,VII,IX Dan X (Kee dan Hayes, 1996).



Fibrinolisis merupakan kondisi pecahnya fibrin. Darah juga mengandung enzim fibrinolitik yang berguna mencegah pembentukan gumpalan atau pembekuan darah pada area yaang tidak terluka, sehingga tidak akan menghalangi aliran darah dan enzim ini akan menghancurkan fibrin bila luka telah sembuh. Adapun penyebab fibrinolisis yaitu :

a.   Infeksi bakteri
b.   Kanker
c.    Kadar gula darah rendah

Menurut Katzung (2011) antifibrinolitik adalah kelas obat yang merupakan penghambat fibrinolisis. contohnya termasuk asam aminocaproic (asam ε-aminocaproic) dan asam traneksamat. obat-obatan ini mengganggu pembentukan plasmin enzim fibrinolitik dari plasminogen prekursornya oleh aktivator plasminogen (terutama t-PA dan u-PA) yang berlangsun di daerah yang kaya lisin pada permukaan fibrin. dimana memblokir masing-masing situs pengikatan enzim atau plasminogen dan dengan demikian dapat menghentikan pembentukan plasmin.
1. Asam aminocaproic adalah turunan dan analog dari asam amino lisin, yang membuatnya  menjadi inhibitor efektif untuk enzim yang mengikat residu tertentu.
2. Asam traneksamat bekerja dengan cara memblok ikatan plasminogen dan plasmin terhadap fibrin inhibisi terhadap plasmin ini sangat terbatas pada tingkat tertentu. Asam traneksamat secara kompetitif menghambat aktivasi plasminogen (melalui mengikat domain kringle), sehingga mengurangi konversi plasminogen menjadi plasmin (fibrinolisin), enzim yang mendegradasi pembekuan fibrin, fibrinogen, dan protein plasma lainnya, termasuk faktor-faktor prokoagulan V dan VII.














DAFTAR PUSTAKA

Katzung, B.G. 2011. Farmakologi Dasar & Klinik Edisi XII. Jakarta: PenerbitBuku Kedokteran EGC.
Kee,J.L dan E.R. Hayes. 1996. Pendekatan Proses Keperawatan. EGC. Jakarta.
Tambayong, J. 2000. Patofisiologi Untuk Keperawatan. EGC. Jakarta.   











Permasalahan :
1.       bagaimana mekanisme kerja dari antikoagulan ?
2.    antara warfarin dan heparin obat antikoagulan yang mana yang lebih efektif ? interaksi apa yang terjadi bila di konsumsi secara bersamaan ?
3.      bagaimana mekanisme keja warfarin? waktu penggunaan yang baik obat warfarin?

3 komentar:

  1. Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 3. Warfarin bekerja dengan cara menghambat sintesis vitamin K di hati,
    sehingga memengaruhi faktor-faktor pembekuan II, VII, IX dan X, dengan mengubah
    residu asam glutamat menjadi residu asam
    gama-karboksiglutamat. Penggunaan yang baik dari warfarin adalah dengan dosis awal 5 atau 10 mg/hari dengan dosis rumatan (maintenance) 3-9 mg/hari, disesuaikan dengan pemeriksaan INR dari darah.

    BalasHapus
  2. Hallo dhia, disini sya mencoba menjawab no 1.. dimana Obat antikoagulan bekerja dengan cara menghambat kerja protein yang terlibat dalam proses pembekuan darah, yang disebut faktor pembekuan darah

    BalasHapus
  3. halo iah warfarin dan heparin punya mekanisme tersendiri dan punya efek tersendiri sesuai diagnosis dan kondisi masing-masig pasien

    BalasHapus